Della Wallasary, Promotion Executive Warner Musik Indonesia
- Buat demo musik yang serius dan nggak setengah-setengah. Jangan membuat demo yang masih kasar dan belum rapi. Jadi, sebelum diberikan ke pihak label, sebaiknya musik sudah mixing dan mastering.
- Perhatikan packaging demo kita. Buat sekreatif mungkin supaya beda dari yang lain.
- Biodata pribadi kita juga penting. Sertakan foto yang bagus dan biodata yang menggambarkan diri kita seperti apa. Buatlah semenarik mungkin!
- Jangan lupa untuk memperbanyak jam terbang kita. Tulis juga semua pengalaman memanggung di mana saja, meskipun itu cuma panggung kecil.
- Nggak boleh cepat menyerah! Sebarkan demo kita ke banyak label. Jadi, jika kita ditolak oleh satu label, kita masih punya kesempatan di label lain. Dan, setiap label pada dasarnya punya karakter masing-masing. Bisa jadi, kitalah yang mereka cari.
- Buatlah lagu yang punya daya tarik untuk publik. Coba untuk lebih rajin memperhatikan selera musik dan perkembangan musik yang sedang terjadi.
- Jangan ‘latah’ dan ikut-ikutan trend musik yang sedang happening. Bikin karya yang beda namun tetap punya daya tarik tersendiri.
- Jika pengin mengikuti selera pasar, perkuat konsep musik kita sesuai karakter yang kita punya. Jadi, walaupun mirip, tetap ada karakter yang menonjol. Karakter inilah yang akan menjadi daya tarik utama sekaligus identitas musik kita. Muthia – Foto: Istimewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar